Saturday, November 9, 2013

Artikel pendidikan

ARTIKEL PENDIDIKAN

GAME ONLINE TURUNKAN PRESTASI SISWA
Solusi:
Menurut saya, game online saat ini mempengaruhi prestasi belajar siswa disebabkan dengan kebiasaannya yang sering dan suatu hobi yang tidak terlebas dari kesukaannya tersebut. Faktor orang tua dan faktor lingkungan disini sangat berperan penting untuk mengurangi kecanduan game online, orang tua harus bertindak dengan cara mendidik dan mengarahkan hal positif dan negatife yang berdampak pada diri anaknya dengan begitu anak akan mengerti. Cara alternatife yang bisa dilakukan untuk memulihkan anak dari kecanduan game online, seperti:
  •       Kenalkan anak pada permainan-permainan kreatif diluar game online. Permainan-permainan kreatif, selain dapat mengurangi kecanduan terhadap game anak online juga dapat mendukung perkembangan anak .
  •         Bermain game online seharusnya diperbolehkan hanya setelah anak selesai mengerjakan tanggung jawabnya. Misalnya, orang tua sangat dianjurkan untuk menetapkan aturan bahwa gama online atau video game hanya bisa dimainkan setelah anak selesai mengerjakan PR.
  •       Untuk mencegah kecanduan game online, anak harus di batasi bermain game online tidak lebih dari satu atau dua jam per hari - terutama selama tahun ajaran sekolah.
  •      Meskipun jika anak bermain game online beberapa jam dapat memberikan waktu luang yang berharga untuk ibu dan ayah yang sibuk, orang tua harus memastikan bahwa game online tidak menjadi kegiatan utama anak mereka.
  •       Akses untuk game online harus dipandang sebagai hak istimewa yang diperoleh anak, bukan hak otomatis.



  1. Tips Cara Mengatasi Anak Kecanduan Game Online

1.    Expose Anak ke Aktifitas Lain
Kita bisa meminta anak kita untuk bergabung dalam suatu kegiatan positif yang tidak melibatkan hal-hal secara online.
2.    Tamasya Keluarga
Ajak mereka untuk pergi ke pantai atau keluar kota di mana mereka akan menikmati alam dengan keluarga dan teman-teman mereka.Dengan melakukan ini, kita dapat mengekspos mereka keluar dan pada saat yang sama membuat mereka offline untuk beberapa waktu.
3.    Kegiatan Olahraga
Kegiatan lain seperti olahraga dapat membantu anak melupakan game online. Ajaklah anak pergi ke taman untuk bermain basket, sepak bola atau baseball.Ini akan membantu mereka mengatasi kecanduan game online.
4.    Ekstrakurikuler Sekolah
Doronglah anak kita untuk ikut ekstrakurikuler sekolah sepeti misalnya menari, menyanyi, akting seni atau sepak bola.Hal ini dapat berfungsi sebagai gangguan untuk kegiatan online mereka.Dengan demikian dapat membuat mereka menjadi lebih bersosialisasi dan menikmati waktu bersama orang lain secara fisik.
5.    Kegiatan Agama
Ajak mereka untuk ikut mengaji di masjid terdekat untuk belajar membaca Quran dan belajar sholat. Aktifitas ini tidak hanya dapat membantu mereka secara fisik dan mental, tetapi juga dapat membantu mereka secara rohani yang pada gilirannya dapat membuat mereka menjadi anak yang lebih baik.
Seberapapun keras berusaha untuk mengalihkan kegemaran anak memainkan game online, tidak akan berhasil tanpa memberikan pemahaman terhadap anak mengenai kebaikan dan keburukan dari game online. Dengan pemahaman yang benar, makaakan muncul kesadaran dari dalam diri anak untuk memainkan game online secara tidak  berlebihan.  

“Munculnya Sindikat Pencuri dikalangan Anak Usia Sekolah Dasar”

Solusi:
Ketika anak tertangkap basah mencuri, reaksi orang tua mesti dikontrol. Itu bergantung pada apakah kejadian itu pertama kali atau memang sudah ada pola perilaku mencuri sebelumnya. Dengan anak yang berusia masih sangat muda, orang tua mesti membantu memberi pemahaman, mencuri adalah salah. Mencuri adalah mengambil barang tanpa ijin atau membayar, itu akan melukai orang lain. Jika anak prasekolah mengambil permen, misal, orang tua dapat mengajarkan dengan membantu si anak mengembalikan permen tersebut. Jika anak telah memakan barang curian, orang tua semestinya membawa anak kembali ke toko untuk meminta maaf dan membayar barang tersebut.
Anak usia sekolah, masih sangat penting untuk membiasakan mengembalikan barang yang dicuri. Memang anak kelas satu atau dua seharusnya sudah paham mencuri adalah salah. Namun mereka mungkin masih membutuhkan pemahaman atas konsekuensi perilaku mereka.
Salah satu contoh jika seorang anak mengambil tanpa permisi, orang tua harus menegur dan tak lupa menekankan, bagaimana rasanya bila seorang mengambil barang miliknya tanpa meminta ijin terlebih dahulu. Orang tua harus mendorong anak untuk menghubungi teman dan minta maaf, menjelaskan apa yang terjadi dan berjanji akan mengembalikan segera.
Ketika pencurian dilakukan anak remaja, dianjurkan orang tua memberi konsekuensi lebih keras. Misal, ketika anak remaja anda tertangkap mencuri, orang tua dapat membawa anak kembali ke toko, bertemu ke bagian keamanan, menjelaskan dan meminta maaf atas apa yang terjadi.
Perasaan malu menghadapi apa yang telah ia perbuat dengan mengembalikan barang curian bisa menjadi pelajaran menetap yang berharga, mengapa mencuri itu salah. Hukuman lebih lanjut, seperti hukuman fisik, tak perlu dilakukan. Itu hanya akan membuat anak marah dan cenderung melakukan hal-hal lebih buruk.
Anak-anak di setiap usia perlu tahu, mencuri bukan sekedar mengambil barang millik orang lain, tetapi hal itu sama dengan mengambil sesuatu dari orang yang tanpa seijinnya. Mereka harus paham, mencuri adalah kriminal dan dapat mengarah pada konsekuensi lebih jauh dari sekedar tak boleh keluar rumah. Ada hukuman lebih berat, seperti masuk penjara.
Bila mencuri dilakukan anak pada barang-barang milik orang tua, anak pun harus tetap diberi hukuman. Misal, beri tawaran membayar kembali uang dengan melakukan pekerjaan rumah tangga ekstra. Itu sangat penting. Tetapi, sebaiknya orang tua tidak meninggalkan uang di tempat terbuka yang gampang dijangkau anak, apalagi untuk menjebak mereka. Itu hanya akan memperparah hubungan saling percaya antar orang tua dan anak.
Berikut adalah cara mengatasi kebiasaan mencuri pada anak yang dapat dilakukan oleh orang tua sebagai sumber pendidik yang utama dalam perkembangan anak. Karena seorang anak bermasalah tidak lepas dari kurangnya tanggung jawab orang tua dalam mendidiknya. Peranan sekolahpun menjadi penting ketika orang tua tak lagi merasa bertanggung jawab atas anaknya sendiri. Penanaman moral dan pendidikan akhlak harus diterapkan sejak dini agar tidak terjadi kasus-kasus pencurian yang sama yang dilakukan oleh anak-anak usia sekolah apalagi anak usia sekolah dasar. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua jika mendapati anaknya ternyata suka mencuri adalah:
1.      Mencukupi kebutuhan anak dan memberikan pengertian untuk bersabar
Banyak anak suka mencuri karena keinginan yang dibutuhkan belum terpenuhi. Sebaiknya orang tua mengoreksi diri, apakah ada kebutuhan anak yang belum dicukupi ? Kelalaian itu bisa terjadi dalam bentuk : tidak memberi makanan yang bergizi, atau tidak menyediakan alat tulis yang dibutuhkan, atau keperluan sehari- hari lainnya. Semuanya itu akan membuat anak tergoda untuk
melakukan pencurian.
Memberikan pengertian pada anak (disesuaikan dengan usia anak) agar bersabar apabila keinginan yang diharapkan anak belum bisa dikabulkan, dalam hal ini diperlukan komunikasi yang terbuka, baik & penuh kasih sayang antara orang tua dan anak, agar anak juga bisa memahami mengapa keinginannya belum atau tidak bisa dikabulkan.
2.   Memberi perhatian yang cukup
Ada pencurian karena adanya ketidakstabilan dalam jiwa anak. Orang tua yang sibuk hanya tahu mencukupi kebutuhan anak secara materi, tetapi melalaikan kebutuhan rohaninya. Bila anak itu sehat, puas dan stabil jwanya, tidak mungkin ia mencuri untuk mencari perhatian orang dewasa.
3.   Mengenali pergaulan anak
Ketika diketahui anak mulai suka mencuri, segera selidiki lebih dahulu tentang teman-temannya. Apakah ia bergaul dengan teman- teman yang berperangai buruk, yang menganggap mencuri itu satu keberanian atau mereka diancam untuk mencuri. Jika benar teman- teman itu yang bermasalah, maka dengan sabar orang tua harus mengajar anak dan menjelaskan akibat buruk dari mencuri itu.
4.   Menyelidiki motivasinya
Selain unsur di atas, mungkin masih ada motivasi yang tersembunyi yang mendorong anak itu mencuri. Cobalah untuk mengetahui kehidupan sosial anak itu, mungkin mereka senang bermain dengan teman sebaya yang diantaranya ada yang suka mencuri, sedang berpacaran atau sedang terjerumus pada obat-obat terlarang seperti: ganja atau minuman keras. Bila orang tua dengan teliti menyelidiki motivasi anak mencuri, maka akan lebih mudah mengatasi masalahnya.
5.        Memasukkan konsep nilai yang benar
Sejak kecil orang tua sudah harus mendidik perbedaan antara “ini milik kamu” dan “ini milik saya”. Jangan membiarkan anak sembarangan mengambil barang orang lain. Kalau dalam tas atau di saku ditemukan barang milik teman, anak harus segera mengembalikannya. Menerapkan konsep yang benar harus disertai dengan teladan yang baik supaya anak tidak tamak terhadap hal apa pun sekalipun itu hal yang kecil atau sembarangan meminjam barang milik orang lain. Berikanlah penghargaan dan pujian bila mereka mampu mengurus atau mengatur barangnya sendiri.

Kesimpulan:
Dari permasalahan diatas dapat diambil kesimpulan. Tiga syarat sikap kita dalam menghadapi permasalahan anak yang suka mencuri adalah:
1. Bersikap tenang dan bijaksana dalam mengambil keputusan
2. Mengatasi permasalahan anak dengan rasa kasih sayang
3. Memahami anak sebagai pribadi yang berkembang
Saran:
Di dalam menangani anak bermasalah tidak dibenarkan melalui cara, memarahi anak, mengurung anak, atau bahkan memukulinya. Sudah tentu, cara-cara tersebut tidak dapat dibenarkan, di samping termasuk “kejahatan terhadap anak”, cara tersebut juga tidak efektif untuk mengubah perilaku anak bermasalah menjadi baik. Jika memang berubah menjadi baik, perubahan yang terjadi akan menyimpan kesan buruk dalam diri anak, atau perubahan itu tidak berlangsung lama karena tidak berangkat dari sebuah kesadaran. Perhatian orang tua yang lebih pada anak diharapkan dapat meminimalkan anak menjadi anak yang bermasalah.


Munculnya Sindikat Pencuri dikalangan Anak Usia Sekolah Dasar
Sindikat pencuri dikalangan anak usia sekolah terbongkar dari salah satu anggota sindikat yaitu seorang anak SD yang ketahuan mencuri uang di sekolahnya beberapa kali. Aksi mencuri uang dan alat peraga IPA yang dilakukan oleh sindikat pencuri ini mulai dicurigai pada saat libur kenaikan kelas tahun ajaran 2009/2010 tepatnya saat libur puasa menjelang idul fitri. Seorang guru yang ingin mengambil buku di kantor SD tersebut terkejut ketika mengetahui ruang kegiatan praktik IPA dengan kelengkapannya telah berantakan dan pintunya tidak terkunci. Setelah di cek, beberapa alat peraga telah hilang. Di kantor guru pun semua kunci pintu dan almari yang tersimpan di almari khusus telah diacak-acak. Dari kesaksian warga di sekitar SD tersebut menyebutkan bahwa ada beberapa anak yang memasuki lingkungan sekolah beberapa kali. Namun karena salah seorang dari rombongan anak-anak tersebut adalah siswa SD di sekolah tersebut, warga tidak merasa curiga.
Awal masuk sekolah tahun ajaran barupun diawali dengan hebohnya berita diacak-acaknya ruang kegiatan praktik IPA. Tepat hari senin seminggu setelah awal masuk, barulah diketahui lagi kalau kotak infaq yang berada di mushola dan di almari kantor guru telah kosong. Bapak Ibu Guru pun semakin yakin akan kasus pencurian ini dilakukan oleh salah satu murid yang disebutkan oleh warga sekitar SD yang sering melihat anak tersebut berkeliling di lingkungan SD. Setelah dicurigai, anak tersebut akhirnya dipanggil dan dimintai keterangan. Awalnya anak tersebut bersikukuh tidak mengakui perbuatannya. Sampai tiga hari diasingkan diruang UKS tanpa boleh dijenguk dan berinteraksi dengan siapapun. Keesokan harinya, barulah ia mengaku bahwa memang benar telah mencuri uang infaq dan alat peraga IPA diruang kegiatan. Namun tidak ia lakukan sendiri. Aksi mereka dilakukan berlima.
Anak SD tersebut akhirnya diberi peringatan dan bimbingan dari para guru dan diperbolehkan mengikuti kegiatan belajar mengajar. Namun seminggu setelah itu, uang infaq yang berada di almari yang selalu terisi lagi ditiap hari jum’at pun diambilnya lagi melalui atap kantor dan masuk melalui genteng. Aksinya tersebut selalu saja terulang sampai lebih dari lima kali meskipun juga telah diberi sangsi sampai tidak boleh masuk sekolah. Uang koperasi pun tidak luput di curinya. Para guru pun telah memberi tahu orang tua siswa akan kesalahannya. Namun pihak orang tua terkesan membela anaknya.
Sampai pada batas terakhir, para gurupun merasa geram dengan perbuatannya dan mengintrogasi secara tegas akan perbuatannya. Dari pengakuan anak tersebut, barulah diketahui bahwa aksinya tidaklah sendirian. Ia merupakan bagian dari satu kelompok anak-anak usia sekolah yang memang suka mencuri yang hasilnya selalu dibagi sama rata dan digunakan untuk menyewa Play Station ataupun main PS. Karena ketagihan dan tidak memiliki uang untuk menyewa, menjadi  alasan mereka mencuri tanpa mengenal jera.
Dari informasi yang didapat dari siswa SD tersebut, sekumpulan anak-anak yang terlibat dalam aksi mencuri di SD tersebut dipanggil dan ditanyai satu per satu untuk mengetahui kebenaran informasi dari siswa SD tersebut.
Selang waktu dua minggu, terdengar kabar bahwa SD 1 600 meter dari SD 2 yang mengalami pencurian, juga mengalami hal yang sama. Bahkan conter HP dan tempat foto copy di dekatnya juga kehilangan sebuah HP dan uang. Sebagai jalan terakhir, SD 2 pun memanggil polsek dari sektor Tanjungsari untuk menyelidiki dan menimbulkan efek jera untuk sekumpulan anak-anak yang suka mencuri ini. Setelah diselidiki, polsekpun mendapatkan informasi bahwa ternyata mereka adalah suatu sindikat/ sekumpulan pencuri yang telah terorganisir dari beberapa dusun menjadi satu yang sering melakukan aksinya dengan cara bergerombol dan saling membagi hasil pencurian.
Dikumpulkannya sekumpulan anak-anak tersebut dan diberi peringatan oleh salah satu polsek dan diberi ancaman yang tegas. Namun meskipun mereka terbukti bersalah, karena kesepakatan sekolah dengan polsek, maka mereka tidak memberikan sangsi pada anak-anak tersebut. Tetapi pihak sekolah tetap memberikan sangsi untuk anak-anak ini yaitu dengan mengganti barang dan uang yang telah diambilnya. Hal ini dilakukan agar mereka mempunyai tanggung jawab akan perbuatannya. Dan sampai hari ini setelah adanya peringatan dari polsek tersebut kepada sekumpulan anak-anak pencuri ini, mereka tidak lagi mencuri. Tetapi wargapun tetap waspada dan mengamati tingkah laku mereka.
Itulah salah satu kejadian atau kasus yang sungguh-sungguh terjadi di salah satu SD di Hargosari Kecamatan Tanjungsari pada bulan September 2010.

Dewan Tolak Larangan Siswa Membawa HP
Solusi:
Menurut saya, jika kebijakan Pemerintah Kota yang bertentangan dengan Peraturan Daerah Nomor 16/12 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, maka Pemerintah Kota harus mentaati Peraturan Daerah yang telah tersedia, sebenarnya larangan untuk tidak membawa HP disekolah banyak dampak positifnya, salah satu dampak positifnya adalah anak akan lebih berkonsentrasi didalam pembelajaran. Kalaupun sekolah tidak memperbolehkan muridnya untuk membawa HP, sekolah harus menyediakan telepon umum, kalau sewaktu-waktu salah seorang murid membutuhkannya.
Peran guru disekolah juga sangat mempengaruhi, jika murid tidak diperbolehkan membawa HP, pada saat mengajar guru pun tidak diperbolehkan untuk memainkan HP pada waktu pembelajaran berlangsung, lebih baik lagi jika guru menonaktifkan HP nya pada saat kegiatan belajar mengajar.
Pada permasalahan dijelaskan bahwa Dispendik tidak melarang pemakaian HP sama sekali, karena bagaimanapun, alat komunikasi tersebut masih dibutuhkan siswa. Dispendik harus mengikuti Perda. Sekolah juga tidak diperbolehkan untuk merampas HP siswa dan akan mengembalikan pada saat pengambilan rapor, karena HP tersebut juga bukan milik anak tersebut tetapi pemberian orangtuanya, dan itu akan menimbulkan masalah antara sekolah dan wali murid.

 SD AMBRUK
Solusi:
Menurut saya, kejadian ambruknya SDN Wonorejo III Sumber Asih, Probolinggo disebabkan oleh beberapa faktor, menyadarkan kita akan perlunya pengetahuan tentang kondisi bangunan sedini mungkin, sebelum telanjur roboh dan paling parahnya ada korban yang meninggal dan luka-luka akibat runtuhan bangunan tersebut.
PERBAIKAN adalah tindakan mengembalikan pada kondisi semula, sedangkan perkuatan adalah tindakan penambahan kemampuan struktur sehingga menjadi mampu memikul beban-beban agar bangunan aman. Namun sebelumnya timbul pertanyaan, sudah perlukah suatu bangunan diperbaiki.
Orang awam tidak mengetahui secara pasti, apa kriteria yang diperlukan pekerjaan tersebut, sehingga pemakai atau instansi pemakai segera mengambil tindakan atau mengajukan dana untuk pekerjaan tersebut.
Jika di dalam laci meja guru tiap kelas ditemukan paku dan palu, berarti kerusakan bangunan sekolah sudah masuk kategori sangat parah. Dengan kriteria yang menyentuh hati ini, pastilah setiap sekolah akan memborong paku dan palu untuk diserahkan kepada para guru, sehingga mendapatkan proyek rehabilitasi.
Masalah ini mengajak kita untuk melihat ke depan apa solusi yang perlu dilakukan secara bersama- sama, dengan lebih menitikberatkan bagaimana cara menanggulangi kerusakan bangunan.
Pada umumnya, bangunan gedung direncanakan dapat berfungsi selama masa layan tertentu. Namun, selama masa layannya, bangunan rentan terhadap kerusakan akibat berbagai hal.
Setiap kerusakan diusahakan dapat dideteksi sedini mungkin. Satu kerusakan dapat merembet, memicu, dan memperparah kerusakan lainnya. Semakin dini perbaikan dilakukan, semakin kecil biaya perbaikan tersebut atau semakin kecil biaya investasi total bangunan.
Jika terlambat, semakin besar biaya perbaikannya, agar bangunan dapat berfungsi selama masa layannya. Jika tidak dilakukan perbaikan sama sekali dalam masa pemakaiannya, bangunan tidak dapat mencapai Tn. Garis kurva menunjukkan biaya perbaikan semakin tinggi jika tidak segera dilakukan perbaikan.
Karena sebagian besar bangunan SD adalah bangunan sederhana satu lantai, yang roboh adalah struktur atap dan dinding, berikut disampaikan jenis dan penyebab kerusakan khususnya bangunan tersebut. Kerusakan bangunan kayu antara lain rapuh atau lapuk karena basah atau lembab, sering terjadi pada kayu reng, usuk, dan gording karena dekat dengan lokasi kebocoran.
Keropos karena dimakan rayap, terlebih kayu yang tidak diawetkan sebelumnya. Retak/pecah, susut akibat proses pengeringan kayu basah yang dipasang saat pembangunan. Selain itu cacat-cacat, misalnya mata kayu (bekas cabang) dan retak dapat memperlemah kekuatannya.
Pada struktur kuda-kuda rangka terjadi lepas atau bergesernya sambungan antarbatang, mur pada sambungan baut dan pelat begel baja yang mengendur sehingga sambungan tidak rapat. Struktur yang terbuat dari baja biasanya terkena korosi pada lokasi yang basah/lembab. Cat terkelupas dan timbul gelembung-gelembung pada bagian yang catnya masih menempel. Gelembung disebabkan karena pembesaran volume akibat proses korosi.
Pada bangunan satu lantai biasanya rangka kolom dan balok praktis (hanya setebal dinding setengah bata) dari beton bertulang berfungsi sebagai pengaku dinding sekaligus pendukung struktur atap. Kualitas betonnya sering kurang memenuhi syarat karena selimut beton terlalu tipis, keropos, dan banyak pori, yang disebabkan pelaksanaan pengecoran yang sulit dan tukang cenderung memberi banyak air.
Karena kualitas kurang baik, korosi baja tulangan tak dapat dihindari, apalagi dipacu udara lembab atau basah. Proses korosi sering tidak dapat dilihat dari luar. Kadang-kadang disertai pengelupasan beton bagian luar karena pada proses korosi dihasilkan senyawa baru dengan volume lebih besar sehingga mendesak beton di sekelilingnya.
Terjadilah retak dan beton bagian luar terkelupas. Baja tulangan menjadi terbuka, sehingga memicu proses korosi berikutnya. Karena luas penampang baja tulangan berkurang dan beton terkelupas, kekuatannya akan berkurang, yang mengakibatkan keruntuhan bangunan.
Kerusakan atap, rangka, dan dinding dapat disebabkan oleh penurunan setempat atau sebagian bangunan, karena tanah dasar lembek, fondasi terlalu dangkal, atau daerah timbunan. Penurunan sering terjadi beberapa tahun setelah pembangunan selesai, yang disebabkan karena butir-butir tanah semakin merapat secara perlahan-lahan akibat beban di atasnya. Tanah di bawah fondasi atau tanah timbunan yang kurang baik, misalnya tanah lempung atau tercampur dengan humus akan terjadi kembang susut akibat perubahan kadar air tanah.
Secara umum, setelah suatu bangunan berdiri, diperlukan tindakan pemeriksaan rutin/periodik dan terjadwal setiap 1-4 tahun sekali. Selang waktu pemeriksaan tergantung dari jenis bangunan, bahan bangunan, lokasi, dan tingkat keutamaan bangunan.
Pemeriksaan dapat dilakukan sendiri oleh pihak pemilik atau pemakai secara visual tanpa diperlukan alat khusus. Pada Gambar 2 ditunjukkan langkah-langkah pemeriksaan, penyelidikan, evaluasi, dan perbaikan atau perkuatan jika diperlukan.
Pemeriksaan struktur atap antara lain mengamati secara visual dari dekat, untuk mengetahui kondisi kerusakan yang telah diuraikan di atas. Jika perlu naik di atas plafon, untuk mengetahui apakah ada genteng yang terbuka atau pecah yang menyebabkan kebocoran, ada baiknya pemeriksaan dilakukan pada saat hujan.
Pemeriksaan struktur beton bertulang biasanya difokuskan pada retak, pecah, atau lepasnya beton bagian luar, korosi baja tulangan, penurunan, dan kemiringan. Meskipun jadwal pemeriksaan rutin belum sampai pada jadwal waktu yang telah ditetapkan, namun segera dilakukan pemeriksaan setelah terjadi gempa dan kebakaran, apakah terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan, misalnya retak, pecah, patah, alat sambung lepas, penggeseran perletakan, atau tumpuan kuda-kuda, kemiringan, dan lain-lain.
Jika dari hasil pemeriksaan diperoleh suatu tingkat kerusakan yang mengkhawatirkan, diperlukan langkah penyelidikan. Untuk penyelidikan diperlukan tenaga yang cukup berpengalaman atau ahli di bidangnya, peralatan yang memadai sesuai dengan jenis dan tingkat kerusakannya.
Menurut fungsinya, peralatan dapat digunakan untuk mengambil sampel yang akan diuji di laboratorium atau peralatan untuk pengujian secara langsung sehingga didapatkan kualitas bahan atau kondisi struktur existing. Dilihat dari cara kerja alat, waktu pelaksanaan pengujian, dapat dibedakan menjadi physical maupun chemical test, destructive, dan dan lain-lain.
Hasil pemeriksaan dan pengujian akan digunakan sebagai bahan evaluasi, untuk mengetahui jenis, penyebab, dan tingkat kerusakan lebih akurat. Sehingga dapat ditentukan metode perbaikan dan pencegahan kerusakan.
Perlu diketahui, apakah bangunan masih dapat diperbaiki. Evaluasi perlu dilakukan pada setiap bagian/komponen struktur, untuk mengetahui apakah perbaikan perlu dilakukan secara lokal atau menyeluruh.
Idealnya, pekerjaan diserahkan kepada instansi terkait, misalnya Dinas PU daerah, konsultan atau lembaga pengabdian masyarakat suatu perguruan tinggi. Namun, dengan melibatkan lembaga-lembaga tersebut tidak mustahil evaluasi tidak jadi dilaksanakan karena terbentur masalah biaya.
Akhirnya kembali lagi pada problema awal, dibiarkan saja menunggu sampai roboh. Apa yang perlu dilakukan agar dapat mengetahui secara dini sebelum bangunan roboh, dengan biaya yang masih terjangkau? Jika saat ini masih dalam proses pembangunan ada baiknya minta saran kepada perencana, pengawas atau instansi terkait, hal-hal khusus untuk diperhatikan dalam pemeriksaan.
Jika perlu minta formulir isian, apa yang diperiksa dan bagaimana caranya, apa tanda-tanda penyelidikan perlu dilakukan. Selain itu mohon dibuat gambar pelaksanaan (as build drawing) yang biasanya tugas kontraktor.

Wali Murid Empat SD Dipungut Rp 100 Ribu
Solusi:
Menurut saya, seharusnya dana tersebut sudah ada dari pemerintah untuk setiap sekolah, karena wali murid memberi inisiatif untuk membangun toilet dan mengadakan iuran sebesar 100.000 yang diwajibkan untuk setiap wali murid tanpa ada paksaan dari pihak sekolah, jadi tidak ada yang harus dipermasalahkan.
Wali murid mengadakan rencana pembangunan toilet tersebut karena memang kemauan para orang tua murid untuk kenyamanan anak mereka. Hal tersebut bisa menjadi solusi yang baik bagi siswa, guru dan wali murid. Akan tetapi pelaksanaannya harus sesuai rencana, dana yang diperlukan sekitar 80 juta. Jangan sampai dana itu kurang akan terjadi pertundaan pembangunan.
Siswa akan merasa nyaman jika kamar mandi disekolahnya bersih dan tidak kotor lagi, siswa juga harus menjaga dan merawat kamar mandi tersebut agar tetap bersih. Pihak sekolah juga harus turut membantu penyelenggaran pembangunan kamar mandi tersebut dan seharusnya sebelum ada keluhan dari siswa sekolah harus tanggap apa yang terjadi dengan kondisi fisik yang ada disekolahan tersebut. Jika sekolah tersebut tanggap dengan kondisi kamar mandi sekolahnya mak siswa tersebut tidak akan mengeluh kepada orang tuanya. Dan tidak akan terjadi pemungutan pada wali murid dan 4 SD yang  dipunggut biaya 100 Ribu.
Semua harus berperan penting untuk menanggapi permasalahan tersebut dengan solusi ini permasalahan yang terjadi akan terselesaikan dan siswa akan merasa nyaman. Guru dan wali murid sangat membantu terjadi renovasi kamar mandi tersebut.







1 comment:

  1. How to Make Money From Sports Betting - Casino Sites
    1. Create op사이트 an Account at the bitcasino Sportsbook with your username; 하랑 도메인 2. Log in to your account 쪽박 걸 for a fee of $20 on signup; 3. Create 사다리게임 사이트 an account at the Casino Site

    ReplyDelete