Saturday, November 9, 2013

Cerpen Perbedaan Kebudayaan

Cerpen

Perbedaan kebudayaan

Tio adalah seorang anak yang berasal dari Surabaya. Ibu Tio adalah seorang janda, yang suaminya sudah meninggal semenjak Tio masih kecil. Ibu Tio sangat menyayanginya. Meskipun sudah menjanda, ibunya berkeinginan untuk memandaikan anaknya  menjadi orang pandai. Karena itu, ia bermaksud menyekolahkan Tio setinggi-tingginya
“ Nak ibu menginginkan kamu bersekolah di Jakarta”
“Tapi bu, gimana dengan masalah biaya sekolah”
“Masalah biaya, ibu usahakan keras untuk selalu memenuhinya walaupun harus meminta bantuan kepada mamak, Sutan Batuah..kata ibunya”
“Ya, sudah kalau begitu terserah ibu sajalah (pasrah)”
Pada akhirnya ibu tio memutuskan untuk mengirim tio ke Jakarta untuk bersekolah di UI (Universitas Indonesia)

*****
Sesampainya di Jakarta Tio dititipkan pada keluarga Belanda, sehingga dia setiap hari dididik secara Belanda dan bergaul dengan orang-orang Belanda. Lama kelamaan pergaulan tio tidak terlepas dari lingkungan orang-orang Eropa sampai Gaya hidupnya sangat kebarat-baratan. Bahkan tingkah lakunya terkadang melebihi orang belanda asli, padahal tio seorang pribumi asli
*****
Setelah lulus sekolah di UI ia bekerja di Kantor BB sebagai asisten residen di Surabaya. Selama bergaul dengan orang-orang Eropa, Tio jatuh hati pada salah seorang gadis Eropa bernama Sisvia.
Sisvia adalah seorang gadis indo Perancis-Belanda. Hubungan keduanya memang akrab. Mereka suka mengobral berdua. (Tio dan Sisvia sedang asyik mengobrol ditaman kesukaan mereka berdua)
“Hay Tio, gimana dengan pekerjaanmu hari ini,..”
“Ada sedikit masalah, tapi sudah terselesikan”
“Ya syukurlah kalau begitu”
“Sisvia, aku mau bilang sesuatu kepadamu,,”
“Apa”
“Ini dengan perasaanku, akhir-akhir ini aku sedang jatuh cinta”
“Katakan kepada siapa”
“KAMU,(Tio menatap mata Sisvia)”
“Apa?(kaget) Tidak mungkin, maaf Tio aku tidak bermaksud melukai hatimu, aku sudah menganggapmu sebatas teman tidak lebih..”
“Kenapa?”
“Perbedaan kebudayaan kita,,mengertilah..”
Sisvia mau bergaul dengan Tio hanya sebatas teman karena mereka sering bertemu. Namun, bagi Tio, hubungan pertemanan itu diartikan lain, dia merasa bahwa Sisvia pun mencintai dirinya seperti yang ia rasakan.
Ketika  Tio mengemukakan isi hatinya, Sisvia menolak secara halus. Sisvia merasa tidak mungkin menjalin hubungan dengan Tio karena perbedaan budaya di antara mereka.
Sisvia adalah keturunan Eropa, sedangkan Tio seorang pribumi. Namun, tampaknya tio tidak mengerti arti penolakan tersebut.
Untuk menghindari Tio, Sisvia pindah ke Jakarta. Di Jakarta, dia menegaskan kembali kepada Tio mengenai hubungan mereka melalui surat. 


To        : Tio
From    : Sisvia
          Hay…Tio, aku minta maaf tidak bisa menerimamu sebagai kekasihku, sejak dulu aku mengenalmu aku sudah menganggapmu seperti temenku sendiri. Mulai sekarang aku akan meningkalkanmu, jangan berharap denganku,  aku akan meninggalkan kota ini, semoga kamu bahagia kelak nanti……selamat tinggal dan tetap semangat


Salam

sisvia




Dia meminta Tio untuk melupakan dirinya. Menerima surat tersebut, Tio sangat terpukul dan jatuh sakit. Selama sakit, Tio banyak mendapatkan nasihat dari ibunya, tapi tio masih berharap untuk dengan sisvia dan tio pun mengirimkan puisi untuk sisvia.
Setelah dikirimkan, dibuka puisi tersebut.(membaca puisi)
Harapan
malam ini bulan bersinar terang 

menemani hatiku nan gundah 
tak ada kata tuk di ucapkan 
melainkan hanya tetesan air mata

kau di sana ku di sini 

tak pernahku lupakan mu 
tak sanggup aku jauh dari mu 
tak ingin rasanya begini

mungkin kini kau telah bahagia 

mencapai harapan menggapai ku 
ingin rasanya ku kembali 
kembali ke pelukan mu

Tapi sisvia tetap kokoh dalam pendiriannya yaitu pergi menghindar dari tio, sisvia akan meninggalkan tio. Ibunya ingin menjodohkan Tio kepada seorang wanita pribumi dan disuruh menikahi pilihan ibunya yaitu, Jian.
*****
Perkawinan yang tidak didasari perasaan cinta itu membuat keluarga Tio-Jian tidak pernah tenteram. Tio sering menyakiti hati Jian. marah-marah, dan memaki-makinya hanya karena persoalan sepele. Namun, Jian tak pernah melawan dan semua perlakuan Tio diterimanya dengan pasrah. Hal itu membuat kagum ibu mertuanya.
*****
Tiba-tiba anjing gila mengigit pergelangan Tio hingga Tio harus berobat ke Jakarta. Sampai di Jakarta Tio bertabrakan dengan seorang gadis eropa, yang tidak lain adalah Sisvia. Dengan amat senang mereka berdua menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan berdua menggunakan sepeda angin. Sudah satu minggu Tio meninggalkan Surabaya, setelah itu Tio mencari kerja di Kantor UI sebagai commies. Meskipun gaji awal cukup kecil, namun tio sangat senang. Karena dia dapat bertemu dengan sisvia setiap hari. tio berusaha keras untuk mendapatkan sisvia, hingga tio rela berubah kewarganegaraan menjadi Eropa. Setelah itu, tio memohon kepada sisvia untuk menerima ajakan pertunangannya.
*****
Dia segera mengurus surat-surat untuk memperoleh hak sebagai orang Belanda. Setelah surat-surat tersebut selesai, dia memohon Sisvia agar bersedia bertunangan dengannya.
Karena rasa ibanya kepada tio, dengan berat hati Sisvia menerima permintaan Tio. Sisvia tahu, bahwa pertunangan itu akan membuat dirinya dijauhi oleh teman-teman Eropanya.
Pesta pertunangan itu dilaksanakan di rumah seorang teman Belanda Sisvia. Tuan rumah itu tidak begitu ramah menyambut pertunangan mereka. Dia tidak suka melihat dan bergaul dengan orang Belanda berkulit sawo matang. Namun, pertunangan itu tetap dilaksanakan dalam suasana hambar.
*****
Sementara itu, Jian dan ibunya tetap menunggu kedatangan Tio di kampungnya, walaupun mereka telah mengetahui bahwa Tio akan menikah dengan Sisvia. Walau ditinggalkan suaminya, Jian masih tetap tinggal bersama mertuanya. Hal itu atas permintaan ibu Tio. Dia menyayangi Jian melebihi rasa sayangnya kepada Tio. Dia kagum atas kesabaran dan kesetiaan Jian terhadap anaknya.
Padahal perlakuan Tio terhadap Jian sangat keterlaluan, namun Jian selalu memaafkannya.
*****
Namun seiring berjalannya waktu, rumah tangga Tio dan Sisvia sudah tidak tentram lagi. Karena sifat Tio yang keterlaluan, sampai menuduh Sisvia berzina dengan orang lain. Karena kehidupannya yang dalam kondisi tidak jelas, Bangsa Eropa maupun Bangsa Melayu sudah tidak mau mengakui Tio, karena keangkuhan dan kesombongannya.
*****
Sementara itu, rumah tangga Tio dan Sisvia tidak seperti yang mereka harapkan. Sedikit pun tidak ada ketentraman dan kedamaian yang sebelumnya mereka harapkan. Keluarga mereka
dijauhi oleh teman-teman mereka sendiri. Keduanya hidup dalam kondisi yang membingungkan.
*****
Pada akhirnya Sisvia pergi ke Semarang untuk menghindari Tio. Namun pada suatu hari, Tio menerima surat yang memberi tahukan bahwa Sisvia berada di Semarang. Setelah beberapa hari, Tio nekat pergi ke Semarang untuk mencari Sisvia dirumah seorang pengusaha anak-anak yatim. Namun sampai disana justru berita buruk yang diterima oleh Tio. Bahwa Sisvia masuk rumah sakit karena sakit keras, yaitu kolera. Hingga akhirnya nyawa Sisvia tidak dapat ditolong lagi.
Perpisahan yang termanis
Bila nanti kita berpisah

Jangan kau lupakan
Kenagan yang indah
Kisah kita
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Jika memang kau tak tercipta
Untuk ku miliki
Cobalah mengerti
Yang terjadi

Bila mungkin memang tak bisa

Jangan pernah coba memaksa
Tuk tetap bertahan
Di tengah kepedihan

Jadikan ini

Perpisahan yang termanis
Yang indah dalam hidupmu
Sepanjang Waktu

Semua berakhir

Tanpa dendam dalam hati
Maafkan semua salahku
Yang mungkin menyakitimu

Semoga kelakkan kau temukan

Kekasih sejati
Yang kan menyayangi
Lebih dariku

Bila mungkin memang tak bisa

Menyatukan perbedaan kita
Dan tetap bertahan
Ditengah kepedihan

Jadikan ini

Perpisahan yang termanis


Setelah kepergian Sisvia, Tio pulang ke Surabaya untuk menemui Ibunya. Setelah beberapa hari Tio sampai di Surabaya, ia jatuh sakit karena menelan 6 butir sublimat, yang menyebabkan Tio terus muntah darah dan akhrinya merenggut nyawanya.

Pesan:  Kisah ini memperlihatkan benturan kebudayaan, yaitu nilai-nilai tradisi dan modern, nilai-nilai Timur dan Barat. Bahwa kita janganlah sombong dan angkuh.

2 comments:

  1. Ceritanya bagus buat ftv nih
    Ini dari kisah nyata apa fiksi aja?

    ReplyDelete
  2. Ini seperti novel salah asuhan abdul Moeis. Hmm

    ReplyDelete