Pengertian
Sumber belajar
Sumber belajar diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan belajar serta konsep yang sangat
luas meliputi segala sesuatu yang ada dijagat raya.
Alam
semesta merupakan sumber belajar bagi manusia sepanjang masa.
Ada
6 jenis sumber belajar yaitu meliputi:
Ø Tempat atau lingkungan alam sekitar
yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan
tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang
berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung,
tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
Ø Benda yaitu
segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda
itu dapat dikategorikan sebagai sumberbelajar. Misalnya situs, candi, benda
peninggalan lainnya.
Ø Orang yaitu siapa saja yang memiliki
keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang
bersangkutan dapat dikategorikansebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli
geologi, polisi, dan ahli-ahlinya.
Ø Bahan yaitu segala sesuatu yang
berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat digunakan
untuk belajar.
Ø Buku yaitu segala macam buku yang
dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai
sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi
dan lain sebagainya.
Ø Peristiwa dan fakta yang sedang
terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan,peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya
yang guru dapat menjadikanperistiwa atau fakta sebagai sumber belajar.Sumber
belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber
belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat
memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan
alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang
atau buku yang tidak ada artinya apa-apa.
v Ada
2 jenis membagian sumber belajar antara lain:
1. Sumber
belajar yang dirancang yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat dan
dipergunakan dalam suatu proses pembelajaran dengan tujuan tertentu. Contohnya:
Buku, slide, ensiklopedi dan film.
2. Sumber
belajar yang ada dilingkungan sekitar yaitu sumber belajar yang dapat
dmanfaatkan atau digunakan berada di masyarakat dan tidak dirancang secara
khusus. Contohnya: pasar, tokoh mas, museum, lembaga pemerintah dsb.
Pengertian
Media Pembelajaran
MEDIA
berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari MEDIUM, yang secara
harafiah berarti PERANTARA atau PENGANTAR.
MEDIA
dapat didefinisikan sebagai perangkat yang dapat menyalurkan informasi dari
satu sumber ke penerima informasi.
Pembelajaran
= Proses Komunikasi
Kegagalan
Komunikasi / Pembelajaran (Psikologis, Fisik, Kultur, Lingkungan) dapat diatasi
dengan menggunakan media.
Jadi, Media
Pembelajaran adalah media yang dipergunakan dalam proses pembelajaran dan
dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Media pembelajaran pada hakikatnya
merupakan saluran atau jembatan dari
pesan-pesan pembelajaran (messages) yang disampaikan oleh sumber pesan (guru)
kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat
diserap dengan cepat dan tetap sesuai dengan tujuannya. Pemahaman terhadap
konsep media pembelajaran tidak terbatas hanya kepada peralatan, tetapi yang
lebih utama yaitu pesan dan informasi yang disajikan melalui peralatan
tersebut. Dengan demikian, konsep media pembelajaran itu mengandung pengertian
adanya peralatan dan pesan yang disampaikannya dalam satu kesatuan yang utuh.
Bagan di atas menunjukkan bahwa
dalam proses pembelajaran itu terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan.
Pesan tersebut biasanya merupakan isi dan suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan
tersebut disampaikan oleh guru melalui media dengan menggunakan prosedur
pembelajaran tertentu disebut metode (cara menyampaikan).
Fungsi
Media Pembelajaran antara lain:
1. Sebagai
sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Media
pembelajaran merupakan bagian integral(tidak terpisahkan) dari keseluruhan
proses pembelajaran.
3. Media
pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang akan
dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.
4. Media
pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan. Dengan demikian, tidak
diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing
perhatian siswa semata.
5. Media
pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat prose belajar.
6. Media
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
7. Media
pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang
kongkret untuk berpikir.
Nilai
dan Manfaat Media Pembelajaran
1. Membuat
kongkret konsep-konsep yang abstrak.
2. Menghadirkan
obyek-obyek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat kedalam lingkungan
belajar.
3. Menampilkan
obyek yang terlalu besar dan yang terlalu kecil.
4. Memperlihatkan
gerakan yang terlalu cepat dan lambat.
Tujuan
penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran
Marsadji
mengatakan bahwa “ media biasanya di gunakan oleh guru untuk mencapai tujuan
yaitu:
1.
Memudahkan siswa untuk mempelajari konsep, prinsip dan
keterampilan motorik tertentu.
2.
Menciptakan suatu respon emosional.
3.
Memajukan motivasi siswa untuk memajukan operasional.
Jenis media pembelajaran
1.
Media
Visual
2.
Media
audio
3.
Media
audiovisual
Perkembangan Media Pendidikan
Kalau kita lihat
Perkembangannya, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar
guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu Visual, misalnya gambar, model, obyek dan alat – alat lain
yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi
daya serap dan retensi belajar siswa.
Bermacam peralatan
dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui
penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin
terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Dalam usaha
memanfaatkan media sebagai alat bantu ini Edgar Dale mengadakan klasifikasi
pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak.
Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut pengalaman (cone of
experience) dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam
menentukan alat bantu apa yang paling sesuai untuk pengalaman belajar tertentu.
Berikut
kerucut pengalaman Edgar Dale:
Daftar Pustaka:
Sri
Anita, Dkk.2009.”Strategi Pembelajaran di
SD”.Jakarta:Universitas Terbuka.
Arif
,Sadiman,dkk.2007.”Media Pendidikan”.Jakarta:PT
Raja Grafindo.
No comments:
Post a Comment